
Acara ulang tahun ke 10 Red Bull Kumite berakhir akhir pekan lalu di La Maison de la Mutualité di Paris, memberikan pertempuran yang tak terlupakan antara ikon -ikon mapan dan bakat yang muncul di komunitas Street Fighter.
Turnamen, yang diadakan dari 5 hingga 6 April, memamerkan format bertema seni yang mengadu delapan pemain veteran dari legenda tim melawan delapan pejuang yang menjanjikan yang mewakili underdog tim. Acara ini dirancang sebagai pertarungan generasi, menyoroti kehebatan profesional berpengalaman sambil memberi bintang yang sedang naik daun platform untuk menantang tatanan yang mapan.
Legenda tim, yang dikenal karena keberhasilan mereka di kompetisi besar seperti Evo dan Capcom Cup, akhirnya menang. Adel “Big Bird” Anouche, yang sebelumnya mengamankan gelar pada tahun 2023, memimpin timnya untuk menang dengan kinerja yang diperebutkan dengan baik. Kemenangan Anouche mengamankan kejuaraan keduanya di Red Bull Kumite, memperkuat statusnya di antara para pesaing teratas di komunitas permainan pertempuran.
Kompetisi ini menampilkan beberapa pertarungan utama, termasuk semifinal yang diperjuangkan erat yang membuat mantan juara menyerah pada upaya anouche yang ditentukan. Sementara itu, underdog tim memberikan kinerja yang mengesankan juga, dengan pejuang mereka yang dikenal sebagai “Endingwalker” mengalahkan pesaing top untuk maju ke grand final. Terlepas dari keberhasilan awal mereka, underdog tidak dapat mengatasi pengalaman taktis dan teknis para veteran dalam putaran klimaks.
Acara ini tidak hanya merayakan satu dekade permainan pejuang jalanan tingkat tinggi tetapi juga menggarisbawahi lanskap kompetitif yang berkembang di mana pemain yang muncul menantang legenda lama. Fans dan pemain sama -sama menyaksikan serangkaian pertempuran intens yang menegaskan kembali kedalaman bakat di komunitas permainan pertempuran global.